Masalah
Keadilan Tuhan Menurut Mu’tazilah
pengertian keadilan menurut mu'tazilah Tidak
seperti halnya Asy’ariah, Mu’tazilah meninjau tentang keadilan Tuhan dari sudut
rasio dan kepentingan manusia. Hal ini ternyata seluruh makhluk lain yang
diciptakan Tuhan adalah untuk kepentingan manusia.pengertian keadilan menurut mu'tazilah
pengertian keadilan menurut mu'tazilaSelanjutnya
Mu’tazilah berpendapat bahwa manusia yang berakal sempurna kalau berbuat
sesuatu tentu mempunyai tujuan, baik bertujuan untuk kepentingan sendiri atau
kepentingan orang lain. Tuhan juga mempunyai tujuan dalam perbuatan-Nya, tetapi
Tuhan berbuat bukan untuk kepentingan Diri-Nya, yakni untuk kepentingan maujud
lain, selain Tuhan. Berdasarkan pandangan ini, Mu’tazilah menyatakan bahwa
wujud alam ini diciptakan untuk manusia sebagai makhluk yang tertinggi. Oleh
karena itu golongan Mu’tazilah mempunyai kecenderungan melihat segala-galanya
dari sudut kepentingan manusia.
pengertian keadilan menurut mu'tazilaAl-Jabbar
seorang pemuka Mu’tazilah mengatakan bahwa keadilan Tuhan erat hubungannya
dengan hak. Keadilan diartikan memberikan hak seseorang.
Kata-kata
Tuhan adil mengandung arti bahwa segala perbuatan-Nya baik, ia tidak dapat
berbuat yang buruk dan ia tidak dapat mengabaikan kewajiban-kewajiban-Nya
terhadap manusia. Oleh karena itu Tuhan tidak dapat bersifat zalim dalam memberi
hukuman, tidak dapat meletakan beban yang tak dapat dipikul oleh manusia dan
mesti memberi upah kepada orang yang patuh kepada-Nya dan memberikan hukuman
kepada orang yang menentang perintah-Nya. Kemudian keadilan Tuhan juga
mengandung arti berbuat menurut semestinya serta sesuai dengan kepentingan
manusia.[8]
0 Response to "pengertian keadilan menurut mu'tazilah"
Posting Komentar