selamat membaca semoga bermanfaat

Pengertian Sholawat kepada Nabi

 Pengertian Sholawat kepada Nabi
Asal lafad ini menurut bahasa ada dua pengertian salah satunya adalah do’a dan memohon berkah, dan juga Ibadah. Shalawat berarti doa sebagaimana Firman Allah  Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (al-Taubah:103) serta firman Allah :”  Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya (al-Taubah:84), serta apa yang disabdakan ole Nabi “ apabila kamu diundang untuk makan maka hadirilah, jika dalam keadaan shaum maka doakanlah , dikatakan bahwa doakanlah dengan keberkahan serta bershalawat kepadanya maksudnya sebagai pengganti makanannya, karena dikatakan bahwa shalat menurut bahasa adalah doa.
    Doa itu terbagi menjadi dua macam ada doa ibadah dan doa masalah, seorang hamba yang berdoa seperti halnya seorang pengemis yang meminta, sebagaiman Allah jelaskan dalam al-Quran (Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu (ghafir:40) dijelaskan bahwa taatlah kepadaku niscaya aku akan memberikan balasan, dan berdoalah kepadaku niscaya aku ijabah, begitu juga Allah menjelaskan dalam al-Quran “ Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, …(al-Baqarah:186), maka yang benar doa itu mencakup dua pengertian dan lafad ini merupakan lafad yang sesuai tidak ada persamaan, maka diantara yang termasuk bahwa  doa  itu ibadah adalah :
a.    Katakanlah: "Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai tuhan) selain Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrahpun di langit dan di bumi…(Sab’a:22)
b.    Dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun, sedang berhala-berhala itu (sendiri) dibuat orang (an-Nahl:20)
c.     Katakanlah (kepada orang-orang musyrik): "Tuhanku tidak mengindahkan kamu, melainkan kalau ada ibadatmu... (al-Fuqân:77)
Maka yang benar dari dua ayat itu menjelaskan bahwa kalaulah tidak kamu tidak beribadah dan tidak berdu’a kepadaNya, yaitu tidak akan mengindahkanmu apabila kamu tidak beribadah kepadanya, maka yang menjadi patokan adalah pelakunya.
Firman Allah surat al-A’raf:55-56 :” Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).
Firman Allah sebagai bertia dari perbuatana Nabi dan RasulNya: Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas.  Jalan ini merupakan cara yang terbaik dari yang pertama dan menolak anggapan adanya perselisihan mengenai arti doa itu sendiri, maka dengannhal ini hilanglah kesulitan mengenai arti doa itu apakah keluar dari tempat aslinya yaitu secara bahasa menjadi hakikat sariat atau majaz syariat.
    Dengan demikian maka jelaslah yang dimaksud shalat itu tetap sesuai dengan arti kebahasaannya yaitu do’a, dan do’a itu ada dua do’a ibadah dan do’a masalah (permohonan), maka yang sedang shalat itu ketika dia bertakbir sampai salam berada diantara dua do’a yaitu do’a ibadah dan do’a permohonan, dan dia berada pada makna shalat yang sebenarnya bukan sebagai kiasan dan tidak juga dipalingkan, sementara penamaan shalat itu di khususkan untuk ibadah yang khusus seperti halnya seluruh lafad yang biasa digunakan oleh para ahli bahasa dengan sebagian namanya seperti binatang melata, kepala atau yang lainnya tujuannya sebagai penghususan dan pembatasan oleh karena itu tidak boleh dipalingkan atau keluar dari makna yang aslinya. (terjemahan kitab jalaul afham ibnul Qayyim) to be continue

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian Sholawat kepada Nabi"

Posting Komentar

Lazada Malaysia