Perbedaan Hermeneutika, Tafsir dan Ta’wil
Pada intinya hermeneutika
sangat berbeda dengan, ietilah tafsir
maupun ta’wil. Secara singkat
pengertian ta’wil kita bisa meruujuk
kepada pendapat seorang Imam yang
bernama Al-Jurjany dalam kitabnya At-Ta'rifat yang mengungkapkan
bahwa ta'wil itu ialah mengalihkan suatu lafazh dari sisi maknanya yang zhahir (nampak) kepada makna yang lain (batin) yang berada di dalamnya, selagi makna
yang dipilih itu sejalan dan sesuai
dengan Alquran dan juga Sunnah. Jadi, ta'wil
itu bisa dimengerti sebagai pendalaman
makna ‘intensification of meaning’ dari tafsir. Sebagaimana firman Allah "Dialah yang mengeluarkan
yang hidup dari juga yang mati"
(Al-An'am: 95), apabila yang didimaksudn
pada ayat tersebut ialah mengeluarkan burung dari dalam telur, maka itulah tafsir. Akan Tetapi
jika yang dimaksud ialah mengeluarkan
orang beriman dari orang kafir, atau orang berilmu dari orang yang tidak berimu,
maka itulah yang dimaksud dengan ta’wil.
Imam Ar-Raghib Al-Isfahany dalam kitabnya Mufradâtnya
mengungkapkan bahwa tafsir itu lebih umum jika dibandingkan dengan ta'wil serta lebih banyak penggunaannya
didalam lafaz maupun mufradatnya. Ta'wîl
berguna untuk memahami makna-makna serta
susunan kalimat dan juga lebih banyak
dipakai dalam kitab suci, berbeda dengan
tafsir yang juga dipergunakan dalam kitab-kitab lainnya. Tanpa memasuki
rincian dari definisi kedua istilah
tersebut beserta perbedaannya, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa keduanya - didalam
konteks Alquran - dipakai sebagai alat atau cara untuk mengetahui kata beserta kalimat dan pesan-pesan Allah. Tidaklah heran jika ada
ulama yang langsung menyamakannya..
Ta'wil berbeda dengan hermeneutika, karena ta'wil mesti berlandaskan dengan tafsir, dan tafsir
itu sendidri berdiri di atas lafazh
harfiah Alquran. Perbedaan yang lain, orientasi ta'wil itu adalah menetapkan makna, sedangkan
orientasi hermeneutika ialah pemahaman
yang berubah-ubah serta nisbi menuruti pergerakan manusianya. Disamping itu,
dari latar belakang sejarahnya, metode hermeneutika timbul dari rahim tradisi
barat yang mempunyai sejumlah masalah berkaitan dengan teks-teks kitab suci mereka.
Tanpa sadar kita mungkin belum memahami tujuan dari hermeneutika,
sehingga tidak ‘melek’ /peduli akan
bahayanya seandainya dipakai untuk
Alqur’an. Membaca serta memahami kitab suci dengan cara mendudukanya dalam
ruang sejarah, bahasa serta budaya yang terbatas, ialah watak dasar hermeneutika yang diperluas oleh
peradaban barat yang sekuler yang tidak
sesuai dengan konsep tafsir atau ta’wil
dalam khazanah Islam
Pada saat ini
ada pemikir kaum muslimin yang
beranggapan bahwa teks al-Quran itu tidak jauh berbeda dengan teks-teks syair pada
umumnya sehingga nilai sakralitasnya tidak lagi berguna sehingga didalam
menafsirkan seenaknya tanpa dilandasi dengan aturan yang disepakati para ulama,
sehingga dampak yang terjadi pada
masyarakat yang awam menjadi bingung dan yang lebih buruk lagi terbawa arus karena mereka hanya menerima saja
tanpa dibarengi dengan filter, yang pada
akhirnya keyakinan mereka lama-kelamaan menjadi tergerus habis kalau sudah
demikian tercapailah apa yang diinginkan oleh kelompok-kelompok yang tidak
senang dengan Islam, dimana target mereka menjauhkan Islam yang sebenarnya dari umatnya itulah yang mereka inginkan.
Oleh karena
itulah kita sebagai ilmuwan memiliki tanggung jawab untuk memberikan penjelasan
kepada umat dengan penjelasan yang sebenar-benarnya supaya umat menjadi selamat
berkeyakinan dengan yang sebenarnya.
Namun sungguh
ironi terkadang akal telah memalingkan seseorang sehingga jauh dari kebenaran
yang sesungguhnya, kelompok inilah yang membuat keraguan ditengah-tengah
masyarakat yang bedampak sangat negatif bagi kehidupan beragama.namun yakinlah
kebenaran pasti akan tetap langggeng amien.
0 Response to "Perbedaan Hermeneutika, Tafsir dan Ta’wil"
Posting Komentar