Berbuat Baik
dan Terbaik
Perbuatan dan Sifat Tuhan Menurut Mu'tazilahDalam
kalangan Mu’tazilah dikenal suatu paham ilmu kalam yang mereka sebut dengan al-Shalah
wa al-Ashalah atau berbuat baik dan terbaik bagi manusia. Hal ini memang
merupakan salah satu keyakinan yang sangat penting bagi kaum Mu’tazilah.
Perbuatan dan Sifat Tuhan Menurut Mu'tazilahMenurut
paham Mu’tazilah, demi untuk keadilan, maka Tuhan wajib berbuat baik bahkan
yang terbaik untuk kepentingan manusia. Keadilan erat sekali hubungannya dengan
hak, sebab adil itu berarti memberikan hak kepada orang yang berhak
menerimanya. Di samping itu menurut kaum Mu’tazilah, keadilan itu harus dapat
diterima secara rasional. Tuhan memberikan pahala kepada seseorang sesuai
dengan kebaikan yang dilakukannya, dan menghukum seseorang sesuai dengan
kejahatan yang dilakukannya, itu termasuk keadilan yang sesuai dengan pemikiran
yang rasional. Karena itu Abdul Jabbar mengatakan: “Kata-kata Tuhan tidak adil,
mengandung arti bahwa segala perbuatan-Nya adalah buruk, dan Tuhan tidak
mungkin mengabaikan kewajiban-kewajiban-Nya terhadap manusia”.Perbuatan dan Sifat Tuhan Menurut Mu'tazilah
3.
Beban di Luar Kemampuan Manusia
Perbuatan dan Sifat Tuhan Menurut Mu'tazilahDalam
kalangan ahli-ahli teologi Islam dipermasalahkan tentang pemberian beban diluar
kemampuan manusia, atau yang dikenal dengan paham taklifu ma la yutaq.
Bagi kaum Mu’tazilah, paham taqlifu ma la yutaq atau
paham bahwa Tuhan dapat memberikan kepada manusia beban yang tidak dapat
dipikul oleh mereka, tidak dapat diterima, karena paham tersebut bertentangan
dengan paham yang mereka anut, yaitu paham tentang keadilan Tuhan. Tuhan akan
menjadi tidak adil apabila memberi beban yang terlalu berat, yang tidak mungkin
manusia dapat memikulnya. Semua perbuatan Tuhan adalah bersifat adil, tidak ada
suatu perbuatan pun yang dilakukan oleh Tuhan yang bersifat salah, aniaya,
zalim atau tidak adil. Padahal Tuhan itu hanya menghendaki kebaikan dan
keadilan terhadap hamba-Nya. Karena itu kalau Tuhan memberikan beban yang
terlalu berat, yang tidak mungkin manusia mengerjakannya, dan karena itu Tuhan
menghukumnya, maka itu berarti Tuhan tidak adil. Hal ini mustahil bagi Tuhan,
karena itu paham taklifu ma la yutaq ini tidak dapat di terima oleh kaum
Mu’tazilah.
0 Response to "Perbuatan dan Sifat Tuhan Menurut Mu'tazilah bag 2"
Posting Komentar