selamat membaca semoga bermanfaat

Perbuatan dan Sifat Tuhan Menurut Mu'tazilah bag 2



Berbuat Baik dan Terbaik
Perbuatan dan Sifat Tuhan Menurut Mu'tazilahDalam kalangan Mu’tazilah dikenal suatu paham ilmu kalam yang mereka sebut dengan al-Shalah wa al-Ashalah atau berbuat baik dan terbaik bagi manusia. Hal ini memang merupakan salah satu keyakinan yang sangat penting bagi kaum Mu’tazilah.

Perbuatan dan Sifat Tuhan Menurut Mu'tazilahMenurut paham Mu’tazilah, demi untuk keadilan, maka Tuhan wajib berbuat baik bahkan yang terbaik untuk kepentingan manusia. Keadilan erat sekali hubungannya dengan hak, sebab adil itu berarti memberikan hak kepada orang yang berhak menerimanya. Di samping itu menurut kaum Mu’tazilah, keadilan itu harus dapat diterima secara rasional. Tuhan memberikan pahala kepada seseorang sesuai dengan kebaikan yang dilakukannya, dan menghukum seseorang sesuai dengan kejahatan yang dilakukannya, itu termasuk keadilan yang sesuai dengan pemikiran yang rasional. Karena itu Abdul Jabbar mengatakan: “Kata-kata Tuhan tidak adil, mengandung arti bahwa segala perbuatan-Nya adalah buruk, dan Tuhan tidak mungkin mengabaikan kewajiban-kewajiban-Nya terhadap manusia”.Perbuatan dan Sifat Tuhan Menurut Mu'tazilah

3.    Beban di Luar Kemampuan Manusia
Perbuatan dan Sifat Tuhan Menurut Mu'tazilahDalam kalangan ahli-ahli teologi Islam dipermasalahkan tentang pemberian beban diluar kemampuan manusia, atau yang dikenal dengan paham taklifu ma la yutaq.
Bagi kaum Mu’tazilah, paham taqlifu ma la yutaq atau paham bahwa Tuhan dapat memberikan kepada manusia beban yang tidak dapat dipikul oleh mereka, tidak dapat diterima, karena paham tersebut bertentangan dengan paham yang mereka anut, yaitu paham tentang keadilan Tuhan. Tuhan akan menjadi tidak adil apabila memberi beban yang terlalu berat, yang tidak mungkin manusia dapat memikulnya. Semua perbuatan Tuhan adalah bersifat adil, tidak ada suatu perbuatan pun yang dilakukan oleh Tuhan yang bersifat salah, aniaya, zalim atau tidak adil. Padahal Tuhan itu hanya menghendaki kebaikan dan keadilan terhadap hamba-Nya. Karena itu kalau Tuhan memberikan beban yang terlalu berat, yang tidak mungkin manusia mengerjakannya, dan karena itu Tuhan menghukumnya, maka itu berarti Tuhan tidak adil. Hal ini mustahil bagi Tuhan, karena itu paham taklifu ma la yutaq ini tidak dapat di terima oleh kaum Mu’tazilah.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perbuatan dan Sifat Tuhan Menurut Mu'tazilah bag 2"

Posting Komentar

Lazada Malaysia