Pengetahuan secara garis besarnya bisa dibedakan menjadi dua yaitu pengetahuan non-ilmiah dan juga pengetahuan pra-ilmiah.
Pengetahuan non-ilmiah ialah merupakan hasil serapan indra terhadap beberapa pengalaman hidup dalam sehari-hari yang tidak perlu dan tidak mungkin untuk diuji kebenarannya. Sementara pengetahuan pra-ilmiah itu adalah hasil serapan indra dan pemikiran yang rasional terbuka terhadap pengujian yang lebih lanjut memakai metode-metode ilmiah.
Alquran sendiri sudah memberikan gambaran mengenai hal diatas tersebut seperti apa yang dilakukan oleh Qabil anak Nabi ketika kebingungan apa yang mesti ia lakukan pada mayat yang dia bunuh yaitu saudaranya yang bernama Habil, pada saat itu dia melihat seekor burung gagak membawa saudara yang mati kemudian mengubur saudaranya itu maka Qabil pun belajar dari burung tersebut dan melakukan seperti yang dilakukan oelh burung tersebut kisah ini terjadi sebagaimana Allah mengabadikannya dalam Alquran surat Al-Maidah ayat 27-31, ini berbeda dengan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim Alaihissalam pada saat mencari Tuhan yang sebenarnya yang dikisahkan oleh Allah dala Quran surat Al-An’âm :75-78), begitu juga apa yang dilakukan nabi Musa as pada waktu ingin belajar kepada nabi Khidr sebagaimana termaktub didalam al-Quran surat Al-Kahfi:66-82, maka dari kisah-kisah yang terjadi diatas itu menggunakan akal pikirannya yang sangat mendalam sehingga dalam untuk hal itu perlu pada pemecahan masalah sehingga kita biasa menyebutnya sekarang dengan metode ilmiah.
Adapun pengertian Metoda Secara etimologis, metode berasal dari dua kata, yakni meta dan hodos, meta berarti melalui dan hodos berarti jalan atau cara, metode berarti suatu jalan atau cara yang dilampau untuk mencapai suatu tujuan. Sementara ilmiah mempunyai pengertian bersifat keilmuan serta secara ilmu pengetahuan dan juga memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan.
Metode ilmiah atau suka disebut proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk mencapai pengetahuan secara sistematis berdasarkan pada bukti fisis. Ilmuwan melaksanakan pengamatan dan membentuk hipotesis dalam usahanya untuk mennjelaskan berbagai fenomena alam. Prediksi yang dibikin berlandaskan hipotesis tersebut dapat diuji dengan melaksanakan eksperimen. Jika memang suatu hipotesis lolos uji dengan berkali-kali, maka hipotesis tersebut bisa menjadi suatu teori ilmiah.
Jadi Metode ilmiah ialah suatu cara kerja seorang ilmuan (saintistis) dalam memecahkan suatu masalah, kemudian memahami atau menemukan teori yang dianggap betul . Metode ilmiah ini adalah merupakan prosedur dalam hal mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu, Jadi ilmu itu ialah merupakan pengetahuan yang dihasilkan lewat metode ilmiah itu sendiri .Tidak seluruh pengetahuan dikatakan ilmu sebab ilmu merupakan pengetahuan yang cara mendapatkannya itu harus memenuhi syarat-syarat t yang sudah ditentukan . adapun Syarat-syarat yang mesti terpenuhi agar suatu pengetahuan bisa dikatakan ilmu tercantum dalam apa yang disebut dengan metode ilmiah.
Untuk itulah metode Ilmiah ini merupakan hal yang sangat penting dilakukan untuk mencapai dan mendapatkan ilmu pengetahuan itu sendiri supaya segala sesuatu yang diharapakan bisa tercapai, dan apa yang kita lakukan bisa dikatakan sebagai suatu yang ilmiah harus menempu langkah –langkah yang telah menjadi kesepakatan bersama sehingga produk yang dihasilkan bisa diakui dan bisa dipertanggungjawabkan secara keilmuan.sehingga nanti apa yang kita hasilkan ada yang menentangnya maka manentangnya pula harus berdasarkan metode ilmiah juga, sebab suatu penelitian itu tidak dianggap salah kecuali itu bisa dibatalkan dengan penelitian kembali.
0 Response to "Definisi Metode Ilmiah"
Posting Komentar