selamat membaca semoga bermanfaat

Sikap Kita Setelah Ramadhan


Sikap kita Pasca Ramadhan?
Alhamdulillah segala puji milik Allah  sekarang kita masih diberi kesempatan untuk bisa menjalankan Ibadah shalat jumat, mudah-mudahan ibadah shalat jumat kita diterima Allah subhanahu wata’ala, amien.
Pada saat ini kita masih merasakan suasana iedul fitri dengan demikian kita sedang membuka lembaran kehidupan yang baru, sehingga tah ubahnya seperti  lembaran-lembaran kertas yang masih kosong perlu diiisi, adapun isinya tergantung keinginan kita yang jelas harus didisi dengan berbagai macam amal kebaikan sebagai bukti bahwa kita berhasil menjalani ibadah di bulan ramadahan, karena pada saat Ramadhan kita dididik selama satu bulan penuh oleh karena itu berhasil tidaknya didikan tersebut sangat tergantung dari apa yang kita lakukan pada 11 bulan yang akan datang. Untuk itu sebagai tanda berhasilnya ada tiga hal yang bisa kita lakukan: pertama bagaimana sikap kita menghadapi hawa nafsu dalam hal ini tipu daya syaitan, kedua bagaimana sikap kita terhadap sesame manusia (keluarga, tetangga dan yang lainnya), ketiga bagaimana sikap kita terhadap sang khalik Allah subhanahu wata’ala.
Sikap kita terhadap godaan hawa nafsu dalam hal ini syaitan sangat tegas sekali harus berusaha sekuat tenaga untuk meredamnya, sebagaimana diterangkan  dalam sebuah hadits yang berkaitan dengan Ramadhan,”Jika datang bulan Ramadhan , dibukakan pintu langit (suraga)dan ditutup pintu neraka (jahanam), dan setan dibelenggu, (HR Bukhari). Hadis tersebut bisa dipahami secara tektual dimana Allah membukakan pintu surge, menutup pintu neraka, dan membelenggu syetan, selain itu juga bisa dipahami secara kontektual dimana ibadah yang kita lakukan harus mampu membelenggu setan sehingga pintu surge terbuka lebar dan pintu neraka tertutup, dengan demikian ibadah yang kita lakukan bukan hanya pada saat Ramadhan saja akan tetapi pasca ramadhan harus tetap bahkan bisa ditingkatkan lagi. Untuk itu kita berusaha untuk meredam ajakan setan dengan strategi ampuh :
1.    Beramal dengan Ikhlas
Iblis yang merupakan nenek moyangnya setan senantiasa berusaha untuk menggelincirkan manusia dari jalan kenbenaran dengan berbagai cara tapi ada yang tidak mampu di perdaya yaitu orang-orang yang iklash dalam beramal.
Sebagai mana firman Allah QS. Al-Hijr:39-40
2.    Memohon perlindungan kepada Allah
QS. Al-‘Araf: 200
3.    Istigfar
Jika kita terjebak dengan godaan setan dan melakukan dosa maka segeralah beristigfar karena itu bisa mencelakakan setan dan menjauhkan kita dari godaannya.sebagaimana hadis Nabi: “ sesungguhnya setan telah berkata: Aku akan celakakan manusia dengan dosa, akan tetapi manusia bisa mencelakakan aku dengan istigfar, ketika aku mengetahui  hal itu maka aku akan celakakan manusia dengan perbuatan bid’ah mereka merasa apa yang diperbuatnya bena, sehingga mereka tidak pernah beristigfar (atas perbuatan dosa bid’ah itu) (HR Ibnu Abi “ashim dai Abu Bakr)
4.    Rajin Thalabul Ilmi (mencari ilmu)
Diujung  hadis tersebut  diatas bahwa setan akan menggoda dengan perbuatan bid’ah, sehingga manusia banyak yang menyadari bahwa itu baik padahal tidak untuk itulah perlu adanya tholabul ilmi mencari ilmu agama supaya kita benar-benar memahami mana sunnah mana bid’ah.

Kedua sikap kita terhadap sesama manusia yaitu dengan senantiasa menjalin silaturahmi. Sering kita beranggapan bahwa yang namanya silaturahmi itu hanya sebatas berkunjung kemudian bersalaman,ngobrol sesudah itu pulang lagi, bakhan hanya cukup dilakukan setahun sekali saja, akan tetapi arti yang terpenting dari silaturahmi itu adalah bagaimana kita menjaga diri kita, keluarga agar tetap istiqamah dalam keimanan, keislaman dan ketaqwaan dal hal ini diisyaratkan Allah dal surat an-Nisa :1.

Ketiga sikap kita terhadap Allah sang maha pencipta hendaklah senantiasa kita beristiqamah dalam menjalankan ibadah setelah kita melalui momen momen penting seperti Ramadhan bahkan ketika  beres menjalankan Ibadah yang lainnya harus senantiasa ingat kepada Allah sebagaimana yang Allah jelaskan dalam surat:
Al-baqarah:200, al-baqarah:185, an-Nisa:103, al-Jumah:10, qaf: 39-40. Begitu juga hadis Nabi diantaranya: “kami tidak tahu selesainya shalat Rasulullah Saw kecuali dengan takbir” maksudnya dzikir setelah shalat  yang diantaranya takbir.  Semoga bermanfaat.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sikap Kita Setelah Ramadhan "

Posting Komentar

Lazada Malaysia