selamat membaca semoga bermanfaat

Persiapan menghadapi Ramadhan

Persiapan menghadapi Ramadhan
    Bulan Ramadhan bulan yang penuh berkah rahmat dan ampunan oleh karena itu bulan yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh kaum muslimin,   suatu anugrah apabila kita diberi kesempatan untuk bisa sampai dan mengisi bulan tersebut dengan berbagai amal yang diperintahkan. Dalam hadits nabi mengatakan bahwa bulan Ramadhan itu merupakan bulan yang agung dimana apabila kita akan kedatangan tamu agung  tersebut maka harus melakukan berbagai macam persiapan untuk menyambutnya.
    Diantara persiapan yang harus kita lakukan untuk menyambut bulan Ramadhan ialah:
Pertama  kekuatan fisik /jasad,  pada saat Ramadhan makan, minum dibatasi waktunya sehingga kita tidak bisa makan dan minum sesuai dengan keinginan kita, hal ini berbeda dengan hari selain ramadhan dimana kita bisa makan dan minum kapanpun kita mau.kondisi ini menunjukan bahwa waktu makan pada saat ramadhan berbeda dengan hari biasanya untuk itu perlu penyesuaian sehingga tubuh kita menjadi terbiasa, maka  bulan sya’ban  dijadikan sebagai bulan latihan dengan melaksanakan shaum sunat sebagaimana Rasulullah memberikan contoh memperbanyak saum sunat untuk melatih tubuh kita sehingga nanti pada saat datang bulan Ramadhan tubuh kita sudah sangat terbisa. Sebagaimana sabda Nabi :
عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ: وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ
Dari Aisyah R.A berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan shaum satu bulan penuh kecuali shaum bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak shaum sunah melebihi (shaum  sunah) di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari nomor. 1969 dan Muslim nomor. 1156)
عن أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ قَالَ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Dari Usamah bin Zaid ia berkata aku pernah bertanya kepada Rasulullah s.a.w : wahai Rasul saya tidak pernah melihat anda shaum dalam satu bulan seperti saat bulan sya'ban. lalu Rasulullah menjawab"Ini adalah bulan yang sering dilalaikan oleh  banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan dimana amal-amal diangkat menuju Rab semesta alam. Dan saya ingin pada saat  amal saya diangkat, saya dalam kondisi shaum’.” (H.R. An Nasa’i, Ahmad, dansanad-nya di-hasan-kan Syaikh Al Albani)"
    Dari dua hadis diatas sangat jelas sekali Nabi banyak melakukan shaum sunat pada bulan sya’ban untuk mempersiapkan diri menjelang bulan Ramadhan , selain itu juga bulan sya’ban bulan diangkatnya amal kebaikan kita, dengan demikian tak ubahnya sya’ban ini seperti mesin kendaraan apabila mau dipakai bepergian harus diapanaskan terlebih dahulu supaya nanti diperjalanan tidak ada masalah, begitu juga pada saat kita mau berolahraga otot-otot kita dilemaskan terlebih dahulu supaya pada saat bertanding badan terasa pit, bulan Sya’ban merupakan pemanasan dan penyesuaian karena pertandingan yang sesungguhnya adalah nanti pada saat Ramadhan yaitu shaum wajib selama satu bulan.
Kedua, kekuatan spiritual dalam al-Quran surat ala-baqarah ayat 153 Allah berfirman
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ (البقرة: 153)
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (al-baqarah:153)
    Para ahli tafsir mengatakan bahwa sabar disana adalah shaum karena memang  setengah dari kesabaran itu adalah shaum, dan Ramadhan itu juga merupakan bulan kesabaran dimana kesabaran kita benar-benar di uji mulai dari menahan lapar, haus mulai dari subuh sampai maghrib, serta menahan diri dari hal-hal yang akan mengosongkan nilai pahala shaum kita, oleh karena itu kekuatan ruhiyah berupa kesabaran harus kita raih dalam menjalankan ibadah di bulan ramadhan dan harus dipersiapkan mualai dari dari bulan sya’ban.
Ketiga, kekuatan harta, Nabi Muhammad sebagai pribadi yang dermawan, dan kedermawanannya itu semakin bertambah pada bulan ramadhan, ini mengindikasikan bahwa bulan ramadhan itu harus dijadikan sebagai bulan infaq dan shadaqah karena berlipat gandanya pahala yang akan diraih, terlebih kebiasaan dimasyarakat kita pada saat Ramadhan berbagai macam kebutuhan meningkat dan itu semua perlu biaya, dan yang paling pokok ada yang harus dibayar diakhir Ramadhan yaitu zakat fitrah, apabila sudah dipersiapkan maka kita akan merasa khusu dalam beribadah.
Keempat persiapan ilmu, dalam al-Quran surat Al-baqarah ayat 184  Allah berfirman :”…Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.(al-baqarah:184), ayat itu menjelaskan bahwa shaum itu baik bagi kita jika memang kita mengatahuinya ini menunjukan bahwa perlu ilmu untuk bisa memahami shaum sebagai suatu hal yang baik, sehingga nanti kewajiban itu tidak lagi dipahami sebagai beban akan tetapi justru sebagai kebutuhan.


Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Persiapan menghadapi Ramadhan"

  1. Terimah kasih telah berbagi ilmu, semoga manfaat,

    oia salam kenal
    dari
    Pedagang Al Quran Readpen PQ15

    BalasHapus

Lazada Malaysia