Setiap Ibadah yang diperintahkan Allah kepada kaum muslimin merupakan ibadah yang memang sudah diperintahkan kepada umat terdahulu meskipun dengan tata cara yang berbeda,seperti misalnya ibadah saum selain diwajibkan kepada kaum muslimin saum juga diwajibkan kepada umat terdahulu sebagaimana FirmanNya: “wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan kepada kalian saum,sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu supaya kamu menjadi orang yang bertaqwa. (al-baqarah:183) , selain itu juga setiap ibadah itu memiliki maksud dan tujuan pada saat diperintahkannya.
Ibadah shalat diperintahkan supaya terhindar dari perbuatan keji dan unkar (al-Ankabut:45)ibadah saum dimaksudkan untuk menjadikan manusia bertaqwa (2:183),zakat dimaksudkan untuk membersihkan dan mensucikan harta (al-Taubah :103), begitu juga Qurban memiliki tujuan pada saat melaksanakannya yaitu supaya kalian mengingat rizki yang Allah berikan sebagaimana Firman Allah: “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah),(Al-haj:34)
Dari ayat diatas menunjukan bahwa tujuan diperintahkannya qurban ialah untuk menyebut nama Allah, maka merujuk pada ayat itu harus tertanam dalam diri kita adalah:
Pertama ialah kita dituntut ingat kepada Allah, karena ketika kita menyebut nama Allah maka kita berarti ingat akan keberadaan Allah,ingat akan segala nikmat yang tgelah diberikan kepada kita, sebab kita rasakan pada saat ini begitu banyak sekali perkara-perkara yang akan menjauhkan diri kita untuk mengingat Allah subhanahu wata’ala. Diantara perkara yang akan melupakan diri kita mengingat Allah ialah harta, bahasa Arabnya harta adalah mâlun diambil dari kalimat mâla yamîlu maelan yang memiliki arti memalingkan atau condong, dengan demikian dari arti bahasa saja harta itu suka memalingkan seseorang menjadi tidak ingat kepada Allah serta condong kepada sesuatu yang diinginkan oleh hawa nafsunya. Seperti Qarun misalnya didalam al-Quran digambarkan sebagai sosok yang sangat banyak harta sampai-sampai kunci tempat menyimpan hartanya itu tidak mampu diangkat oleh beberapa orang (al-Qasas:76). Tetapi ketika ditanya darimana ia mendapat harta ini ia menjawab aku di beri harta karena ilmu yang ada padaku (al-qasas:78) atau dengan kata lain qarun menganggap bahwa dia banyak harta berkat kepintarannya mencari harta, dia tidak menyadari atau lupa bahwa semua itu pemberian Allah karena bagaimana mungkin ada harta kalau Allah menahannya .sebagaimana firman Allah: al-Qalam:21)
sangat memprihatinkan dimana pada saat ini banyak tontonan yang menjauhkan diri kita dari mengingat Allah seperti misalnya tayangan TV semakin malam semakin menarik para penonton maka otomatis tidurnya akan malam dan sudah barang tentu shalatnya kesiangan, begitu juga internet bias diakses dengan mudah sehingga kita bias mendapatkan apa yang kita inginkan akan tetapi dengan ingat kepada Allah maka akan menjadi filter bagi kita untuk memilih dan memilah mana yang baik dan mana yang tidak. Maka dengan Qurban ini kita menjadi ingat kepada Allah dalam segala hal.
Kedua Thoat, setelah kita ingat maka dilanjutkan dengan ketaatan pada perintah-perintah Allah dan Rasulnya karena dalam pelaksanaan Qurban semuanya harus berdasarkan ketetapan agama karena kalau bukan karena ketaatan bisa saja waktu penyembelihannya, binatang dan cara pembagia dilakukan asal-asalan saja bukan beradasarkan ketentuan agama.
Ketiga Ikhlas, Ibadah qurban membimbing kita untuk melaksanakan amalan-amalan itu harus dengan niat ikhlas, karena kalau tidak ikhlas tidak akan diterima. Karena sarat diterimanya ibadah ada dua yang pertama ikhlas yang kedua kaifiyahnya sesuai dengan yang dicontohkan.
Demikian diantara hikmah Qurban semoga bermanfaat
0 Response to "Hikmah Qurban"
Posting Komentar